FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DALAM PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI

Penulis

  • Yeni Marlina Universitas Jambi
  • Sri Astuti Siregar Universitas Jambi
  • Ismi Nurwaqiah Ibnu Universitas Jambi
  • Asparian Universitas Jambi
  • Silvia Mawarti Perdana Universitas Jambi

Kata Kunci:

Keaktifan Kader, Pemantaun Tumbuh Kembang

Abstrak

Latar Belakang : Pemantauan tumbuh kembang balita masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, termasuk Puskesmas Tanjung Pinang. Masalah ini umumnya disebabkan oleh kekurangan gizi kronis yang berdampak jangka panjang pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Kader posyandu berperan penting sebagai ujung tombak dalam kegiatan pemantauan, namun ada beberapa faktor yang menyebabkan kader tidak aktif. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel 66 kader. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa keaktifan kader dalam Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kader yaitu meliputi masa kerja ≥ 3 tahun (p = 0.014;PR= 2,321;CL95%= 1,373-3,926), pelatihan terkait pemantauan tumbuh kembang balita (p = 0.008;PR= 2,382;CL95%= 1,429-3,973), penghargaan berupa sertifikat (p = 0.009;PR= 0,544; CL95%= 0,429-0,690),pengetahuan yang baik (p = 0.014; PR= 2,292; CL95%= 1,339-3,921), dan sikap kader yang positif (p = 0.019; PR= 2,181; CL95%= 1,219-3,902). Sebaliknya, tingkat pendidikan (p= 0.533; PR= 0,737; CL95%= 0,366-1,483) dan pekerjaan kader (p = 0.544; PR= 0,731;CL 95%= 0,387-1,378) tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap keaktifan kader. Kesimpulan: Pelatihan, pengetahuan dan masa kerja menjadi faktor utama yang mempengaruhi keaktifan kader dalam pemantauan tumbuh kembang, oleh karena itu diharapkan puskesmas meningkatkan pelatihan untuk mendorong keaktifan kader.

Unduhan

Diterbitkan

2025-06-01