METODE BERCERITA DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN: MEMBANGUN PEMAHAMAN ALKITAB MELALUI NARASI

Penulis

  • Merfin Bengkiuk Institut Agama Kristen Negeri Kupang
  • Marni Tauho Institut Agama Kristen Negeri Kupang
  • Eldira M. J. Fay Institut Agama Kristen Negeri Kupang
  • Friska M Benu Institut Agama Kristen Negeri Kupang
  • Miseri Liu Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Kata Kunci:

Metode Bercerita, Pendidikan Agama Kristen, Narasi, Pemahaman Alkitab, Pertumbuhan Spiritual

Abstrak

Metode bercerita telah menjadi bagian integral dalam pendidikan agama Kristen selama berabad-abad, berfungsi sebagai alat dinamis untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran alkitabiah dan membentuk pertumbuhan spiritual. Artikel ini mengeksplorasi dampak mendalam dari penggunaan narasi sebagai metode dalam pengajaran Alkitab, khususnya dalam pendidikan agama Kristen. Bercerita, sebagai alat pedagogis, melampaui pembelajaran kognitif semata, dengan melibatkan siswa secara emosional, spiritual, dan intelektual. Melalui narasi alkitabiah yang terbangun dengan baik, siswa dapat mengembangkan hubungan pribadi dengan teks alkitab, yang mengarah pada internalisasi ajarannya yang lebih dalam. Metode ini mendorong siswa untuk melihat relevansi cerita-cerita alkitabiah dalam kehidupan mereka sendiri, tidak hanya memfasilitasi pengetahuan, tetapi juga refleksi dan transformasi. Dengan menghubungkan dunia alkitabiah dengan kehidupan modern, bercerita membantu siswa memahami konsep-konsep teologis yang kompleks melalui karakter dan peristiwa yang dapat mereka hubungkan, menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan efektif. Pendekatan naratif memungkinkan pendidik untuk menyajikan cerita-cerita Alkitab dengan cara yang beresonansi dengan dimensi emosional dan spiritual siswa. Cerita-cerita alkitabiah seperti kisah penciptaan, perjalanan orang Israel, dan perumpamaan Yesus Kristus lebih dari sekadar catatan sejarah; mere ka menyampaikan prinsip moral, spiritual, dan teologis yang membimbing kehidupan Kristen. Ketika cerita-cerita ini disajikan dalam format naratif yang menarik, siswa didorong untuk merenungkan pelajaran-pelajaran tersebut dan menerapkannya dalam pengalaman pribadi mereka. Metode ini juga memfasilitasi pembelajaran holistik, di mana hati dan jiwa terlibat bersamaan dengan pikiran. Bercerita dalam pendidikan agama Kristen juga menyediakan platform untuk pembelajaran komunal dan dialog spiritual. Ketika narasi alkitabiah dibagikan dalam setting kelompok, siswa didorong untuk berdiskusi dan merenungkan bersama, menciptakan lingkungan di mana iman dapat tumbuh secara kolektif. Selain itu, metode ini membantu memenuhi beragam gaya belajar siswa, karena cerita dapa t diadaptasi dan disajikan secara visual, lisan, atau dramatis sesuai dengan kebutuhan yang berbeda. Sebagai hasilnya, bercerita tidak hanya efektif untuk anak -anak tetapi juga untuk orang dewasa, karena dapat membuat ajaran teologis yang dalam menjadi lebih dapat diakses dan menarik bagi semua kelompok umur. Artikel ini menyimpulkan bahwa metode bercerita adalah alat penting dalam pendidikan agama Kristen untuk membangun pemahaman yang komprehensif tentang Alkitab. Dengan melibatkan siswa secara multidimensional, bercerita memperkuat hubungan yang lebih dalam dengan narasi alkitabiah, meningkatkan pertumbuhan spiritual, dan menjadikan ajaran Kristen lebih dapat diterima dan transformatif bagi para pelajar dari segala usia.

Unduhan

Diterbitkan

2025-02-01