IMPLEMENTASI PROGRAM TAHFIDZ JUZ 30 DALAM MEMBENTUK KEBIASAAN MEMBACA AL-QUR’AN DI MTs AL MA’ARIF BRUDU SUMOBITO JOMBANG

Penulis

  • Muhammad Assyauqi Zam Zami Universitas Hasyim Asy’ari Tebu Ireng Jombang
  • Rofiatul Hosna Universitas Hasyim Asy’ari Tebu Ireng Jombang

Kata Kunci:

Program Tahfidz Juz 30, Kebiasaan Membaca Al Qur’an

Abstrak

Al-Qur’an dianggap mejadi Panduan bagi kehidupan yang memandu manusia menuju kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Interaksi dengan Al-Qur’an, termasuk membaca, menghafal, dan mengamalkan isinya, menjadi kewajiban bagi setiap Muslim. Pada anak-anak, interaksi ini umumnya dimulai melalui pembacaan dan penghafalan, atau yang dikenal dengan tahfidz. Di MTs Al Ma’arif Brudu, program Tahfidz Juz 30 telah diterapkan dan berhasil membantu sebagian alumni menghafal Al-Qur’an hingga 30 juz. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan implementasi Program Tahfidz Juz 30 dalam membentuk suatu kebiasaan membaca Al-Qur’an di MTs Al Ma’arif Brudu Sumobito Jombang, serta menganalisis faktor pendukung dan penghambatnya. Metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Data diperoleh dari Guru Tahfidz, Kepala Sekolah, dan Siswa/i MTs Al Ma’arif Brudu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menyoroti tiga poin utama, yakni: 1) Awal pelaksanaan program tahfidz juz 30 di MTs Al Ma’arif Brudu, didasarkan pada Program BTQ yang mencakup Tahfidz juz 30 dan hafalan doa amaliyah, dengan rutinitas murojaah bersama setiap pagi kepada guru Tahfidz atau guru BTQ. 2) Program tahfidz juz 30 diujikan menjelang ujian sebagai syarat, yang dikenal dengan istilah tasmi’. 3) Faktor pendukung meliputi dukungan dari guru-guru MTs Al Ma’arif Brudu dalam menghafal atau murojaah, sedangkan faktor penghambatnya antara lain pergaulan bebas, manajemen waktu yang kurang, rasa malas, kemampuan yang terbatas untuk membaca Al-Qur’an, serta kurangnya dukungan dari keluarga atau lingkungan. Sumobito Jombang, serta menganalisis faktor pendukung dan penghambatnya. Metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Data diperoleh dari Guru Tahfidz, Kepala Sekolah, dan Siswa/i MTs Al Ma’arif Brudu melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dianalisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menyoroti tiga poin utama, yakni: 1) Awal pelaksanaan program tahfidz juz 30 di MTs Al Ma’arif Brudu, didasarkan pada Program BTQ yang mencakup Tahfidz juz 30 dan hafalan doa amaliyah, dengan rutinitas murojaah bersama setiap pagi kepada guru Tahfidz atau guru BTQ. 2) Program tahfidz juz 30 diujikan menjelang ujian sebagai syarat, yang dikenal dengan istilah tasmi’. 3) Faktor pendukung meliputi dukungan dari guru-guru MTs Al Ma’arif Brudu dalam menghafal atau murojaah, sedangkan faktor penghambatnya antara lain pergaulan bebas, manajemen waktu yang kurang, rasa malas, kemampuan yang terbatas untuk membaca Al-Qur’an, serta kurangnya dukungan dari keluarga atau lingkungan. 

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-01