UPDATE TERKINI: DIABETES MELITUS PADA REMAJA
Kata Kunci:
Diabetes Melitus, Remaja, Tipe Diabetes, Faktor Risiko, Dampak Dan Pencegahan Diabetes Pada RemajaAbstrak
Remaja saat ini semakin rentan terkena diabetes melitus (DM) karena gaya hidup tidak sehat yang mereka pilih. Perilaku ini, dimulai sejak usia remaja dan berlanjut hingga dewasa, yang dapat memperbesar kemunginan remaja terkena penyakit diabetes melitus. Adapun tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui prevalensi diabetes melitus pada remaja, menjelaskan faktor risiko, dampak, dan upaya pencegahan dari diabetes melitus. Diabetes melitus (DM) semakin menjadi masalah kesehatan global, terutama di kalangan remaja, dengan prevalensi DM tipe 2 yang meningkat dari 10,9% pada tahun 2018 menjadi 11,7% pada tahun 2023. Faktor risikonya meliputi pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, riwayat keluarga, hipertensi dan kebiasaan merokok. Dampak dari DM tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, seperti komplikasi jangka panjang, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental, termasuk kecemasan dan rendahnya harga diri. Pencegahan dapat dilakukan melalui penerapan pola makan sehat, olahraga teratur, pengelolaan stres, merawat berat badan dan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin. Upaya ini penting untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kualitas hidup remaja. Diabetes melitus (DM) pada remaja menunjukkan peningkatan prevalensi yang signifikan, dengan DM tipe 2 menjadi yang paling umum. Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah pola makan tidak sehat, yang berkontribusi terhadap obesitas sehingga dapat meningkatkan diabetes melitus. Dampak Diabetes melitus mencakup komplikasi fisik dan masalah psikososial. Salah satu cara mengatasi diabetes melitus adalah dengan menerapkan pola makan sehat. Dengan pola makan yang baik, risiko terjadinya obesitas dan DM tipe 2 dapat diminimalkan.