DETERMINAN OBESITAS PADA ANAK BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI
Kata Kunci:
Aktivitas Fisik, Balita, Obesitas, Pola MakanAbstrak
Latar Belakang: Obesitas pada balita dipengaruhi oleh pola makan, aktivitas fisik, dan berat badan lahir, yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan serta meningkatkan risiko penyakit kronis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pola makan, berat badan lahir, dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada balita usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Pinang, Kota Jambi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain case-control. Sampel terdiri dari 19 balita obesitas dan 38 balita tidak obesitas (total 57 sampel) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Pinang, Kota Jambi. Teknik total sampling digunakan dengan matching berdasarkan umur, jenis kelamin, dan lokasi RT atau posyandu. Hasil: Berdasarkan analisis bivariat, variabel pola makan p=0,000, aktivitas fisik p=0,000 dan berat badan lahir p=0,013 terbukti berhubungan dengan kejadian obesitas di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi. Kesimpulan: Balita dengan berat badan lahir berisiko lebih tinggi mengalami obesitas. Pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik turut meningkatkan risiko tersebut. Pencegahan obesitas dapat dilakukan dengan memantau berat badan lahir, meningkatkan aktivitas fisik, dan menerapkan pola makan yang seimbang.