PENERAPAN MODEL PjBL PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS SISWA SMP
Kata Kunci:
Pengaruh PjBL, Keterampilan Berpikir Kritis, PjBL EfektifAbstrak
Perkembangan Teknologi yang sangat pesat menyebabkan perubahan dalam bidang pendidikan. Salah satu persiapan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing bangsa adalah dengan menargetkan kompetensi lulusan yang memiliki keterampilan berfikir kritis. Keterampilan berpikir kritis, salah satu dari berbagai keterampilan yang dibutuhkan pada abad ke-21. Keterampilan berpikir kritis tidak hanya menekankan pada pada pengetahuan, tetapi juga harus memperhatikan keterampilan Dalam pendidikan keterampilan berfikir kritis memainkan peran penting dalam membantu siswa memahami dan menguasai materi pelajaran. Keterampilan berpikir kritis juga membantu siswa menjadi individu yag kuat dan mandiri. Kemandirian berpikir yang terarah membuat siswa tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain atau informasi yang belum terbukti benar. Mereka memiliki kemampuan menyaring data secara objektif, menganalisis argumen dengan logika yang tepat dan membuat keputusan berdasarkan data dan fakta yang kuat. Berpikir kritis adalah keterampilan yang melibatkan proses berpikir reflektif dan rasional untuk mengambil keputusan yang tepat, serta mencakup berbagai proses kognitif seperti analisis, interpretasi, inferensi, penjelasan, evaluasi dan sefl-regulation. Berfikir kritis bukan hanya proses intelektual, tetapi juga melibatkan aspek emosional, dan sikap mental, di mana seseorang terbuka pada kemungkinan baru, bersikap skeptis terhadap asumsi yang ada dan memiliki kemauan untuk menggali kebenaran melalui dan analisis yang mendalam. Faktanya, keterampilan berpikir kritis pada sekolah menengah pertama masih belum mencapai yang diharapkan. Penguasan beberapa indikator keterampilan berpikir kritis siswa masih kurang. Hasil penelitian (Khumairok et al., 2021) menyatakan bahwa profil keterampilan berpikir kritis siswa smp keterampilan berpikir krtis siswa SMP 20% katagori terampil, 60% siswa katagori kurang terampil dan katagori tidak terampil 20%. Dengan tingkat keterampilan berpikir kritis siswa rata-rata tergolong sedang. Siswa rata-rata kurang mampu memenuhi indikator keterampilan berpikir kritis (Solihah et al., 2023) menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa SMP masih rendah dengan indikator membuat kesimpulan kategori tidak mampu dan mengumpulkan informasi kategori berkembang. Keterampilan Berpikir kritis siswa SMP masih belum mencapai harapan dengan indikator keterampilan berpikir kritis masih rendah. Keterampilan berpikir kritis tidak mudah diajarkan kepada siswa, sementara keterampilan berpikir kritis penting dan seharusnya dilatihkan kepada siswa. Pembelajaran yang berpusat kepada siswa ( student centerd learning ), memberi kesempatan kepada siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran secara mandiri. Pembelajaran yang memberi cukup ruang kepada mahasiswa mengatur belajar secara mandiri, dapat mengatasi kesenjangan penguasaan keterampilan berpikir kritis pada siswa. Salah satu alternatif solusi menggunakan model Project-based learning (PJBL) dapat melatih keterampilan berpikir kritis. Hasil penelitian menyatakan bahwa penerapan model PJBL dapat meningkatkan keterampilan kritis siswa. Tujuan model PJBL antara lain 1) identifikasi masalah nyata yang relavan dengan merancang proyek yang berfokus pada masalah, meningkatkan kolaborasi antar peserta siswa dengan diberikan tugas untuk memecahkan masalah secara kelompok, 2) Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam mengolah bahan dengan tujuan sebagai alat untuk memecahkan permasalahan yang diberikan. Hal tersebut akan mendorong kreatifitas peserta didik dan menggerakkan otak kanannya untuk berinovasi, 3) Menjadikan peserta didik lebih aktif dalam mencari solusi dari permasalahan yang diberikan, 4) Mendapatkan informasi baru dari setiap kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran dan 5) Membantu peserta didik untuk dapat menyelesaikan permasalahan dalam proyek. Model PJBL salah satu solusi alternatif melatih indikator berpikir kritis siswa. Pada jenjang sekolah menengah pertama agar terciptanya belajar mengajar yang aktif, kreatif dan keterampilan berfikir kritis dapat menggunakan model pembelajaran yang memilki karakteristik sendiri, seperti model project based learning, penerapan model proyek ini dapat menciptakan proses pembelajaran yang memperhatikan keterampilan berpikir kritis siswa. dalam Pembelajaran Matematika penerapan PJBL adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam menyelesaikan proyek atau masalah nyata yang memerlukan penerapan konsep matematika. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi, berkolaborasi, dan mempresentasikan solusi, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Harapan pendidikan abad ke-21 untuk melatih keterampilan berpikir kritis dalam matematika di tingkat SMP adalah agar siswa tidak hanya menguasai algoritma dan prosedur matematika, tetapi juga mampu berpikir secara logis, kreatif, dan reflektif, serta mampu menghubungkan konsep-konsep matematika dengan konteks dunia nyata. Penelitian menemukan bahwa menggunakan PJBL, Siswa memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran melalui PJBL. Proyek yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari menuntut siswa untuk mencari solusi, menganalisis data, dan mengkomunikasikan hasilnya. Proyek-proyek ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mereka. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa menggunakan PJBL meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Proses proyek membantu siswa berpikir logis, berkolaborasi, dan merancang solusi. Mereka belajar berpikir kritis secara bertahap dan sistematis melalui tahapan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek.