IMPLEMENTASI PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI DESA SUMBERLELE
Kata Kunci:
Implementasi, Program Keluarga Harapan (PKH), Pengentasan KemiskinanAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa Implementasi Pengentasan Kemiskinan Melalui Program Keluarga Harapan (PKH) Di Desa Sumberlele serta mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat keberhasilan implementasi program PKH untuk mengentaskan kemiskinan di Desa Sumberlele dengan menggunakan teori implementasi kebijakan menurut George C Edward III berpandangan bahwa implementasi kebijakan sangat penting karena keberhasilan suatu kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel yaitu komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi. Keempat variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian adalah peserta PKH, pendamping PKH dan aparat desa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi PKH di Desa Sumberlele sudah berjalan baik, hal tersebut dapat dilihat dari informasi yang didapatkan dari pihak terkait yaitu masyarakat yang mendapatkan bantuan PKH, Pendamping PKH, dan Kepala Desa dalam implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) sudah melakukan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing sesuai mekanisme yang berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Program Keluarga Harapan (PKH). Dalam prakteknya dilapangan ada juga sebagian dari keluarga penerima manfaat bantuan PKH yang tidak berkomitmen terhadap kewajibannya, seperti tidak menghadiri posyandu oleh ibu hamil dan anak usia 0-6 tahun, bantuan anak sekolah dugunakan untuk keperluan lain bukan keperluan pendidikan, tidak menghadiri pertemuan kelompok yang diadakan sebulan sekali. faktor pendukung dan penghambat dari implementasi PKH yaitu dilihat dari komunikasi pendamping dan masyarakat sudah baik, tercukupinya sumber daya finasial hal ini dari integritas para implementator pelaksana program PKH, Sikap Pendamping PKH yang bertugas mendampingi Keluarga Penerima manfaat sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan pendamping dalam mendampingi keluarga penerima manfaat dalam pertemuan kelompok. Struktur organisasi dalam implementasi PKH di Desa Sumberlele sudah baik. Hal ini dikarenakan struktur organisasi dibentuk dari Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo sehingga jelas bagi pelaksananya. Selain itu juga terdapat Standard Operational Procedur (SOP) yang merupakan perkembangan dari tuntutan internal terhadap kepastian waktu, sumber daya dan kebutuhan penyeragaman dalam organisasi kerja yang kompleks dan luas. Hal ini dapat dilihat dengan adanya buku pendoman pelaksanaan PKH yang selalu dibawa oleh pendamping PKH dalam melaksanakan tugasnya.